cover
Contact Name
Fidrayani
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
psga@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender
ISSN : 14122324     EISSN : 26557428     DOI : 10.15408/harkat
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender is published by the Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak) LP2M, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. the journal has been issued two times a year. Harkat invites scholarly articles on gender and child studies from multiple disciplines and perspectives, including religion, education, psychology, law, social studies, etc.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016" : 10 Documents clear
DAMPAK AKSI EKSTRIMISME DAN TERORISME TERHADAP COLLECTIVE PUNISHMENT PADA WANITA DAN ANAK-ANAK Muhamad Tisna Nugraha
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2423.922 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7579

Abstract

Pada beberapa dekade terakahir, nama Islam sering kali dicatut dengan aksi-aksi gerakan ekstrimis dan teroris yang terjadi diberbagai penjuru dunia. Penggunan nama dan simbol-simbol ajaran agama tersebut tidak hanya berdampak pada pelaku dan korbannya, melainkan juga terhadap pihak-pihal yang justru tidak terlibat maupun tahu menahu akar persoalannya. Sehingga seseorang ataupun kelompok tertentu bisa saja mengalami apa yang disebut dengan collective punishment, dimana seseorang atau kelompoknya dihukum secara kolektif bukan karena kesalahan sendiri, melainkan karena kesalahan orang lain. Korban utama dari collective punishmet ini sebagian besar adalah kaum perempuan dan anak-anak. Mereka adalah sasaran empuk berbagai bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis, hal ini karena sifat mereka yang cenderung lemah, dan tidak berdaya dalam melakukan perlawanan terhadap serangan yang datang, apa lagi jika dilakukan secara kolektif. Sehingga di tempat-tempat publik seperti lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, bahkan di sekolah, perempuan dan anak-anak rentan mengalami collective punishmet mulai dalam bentuk kekerasan verbal, kekerasan fisik, hingga pada aksi pembunuhan.
PENDIDIKAN GENDER SEJAK USIA DINI MELALUI HYPNOPARENTING Betty Yulia Wulansari
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2473.41 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7575

Abstract

Kekerasan seksual yang terjadi pada anak kian meningkat. Anak perempuan lebih rentan menjadi korban keganasan para pelaku yang tidak bermoral. Anak-anak dicabuli, dinodai dan dibunuh seakan  nyawa mereka tidak berharga. Hukum perlindungan anak dari kejahatan seksual sudah diterapkan di Indonesia. Akan tetapi, masih diperlukan pencegahan yang bersumber dari dalam diri anak. Pendidikan gender menjadi salah satu upaya perlindungan anak perempuan dari kekerasan seksual. Pendidikan Gender sejak dini ini betujuan agar anak perempuan mulai bisa menjaga diri dari lawan gender mereka. Pendidikan gender dapat disampaikan orang tua kepada anak perempuanya melalui metode hynoparenting menjelang tidur malam. Metode ini memanfaatkan aspek karakteristik anak usia dini dipadu dengan pemanfaatan gelombang theta pada otak. Sugesti hypnoparenting akan bertahan di memori jangka panjang anak sehingga sesuai untuk menanamkan pendidikan gender sejak usia dini.
ORIENTASI MASA DEPAN DALAM PENGEMBANGAN PSIKO-ENTREPRENEURSHIP ANAK MELALUI LITERASI GENDER Mukhamad Hamid Samiaji
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2077.14 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7580

Abstract

Entrepreneurship merupakan langkah bijak dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dewasa ini, kurangnya jiwa entrepreneur menjadikan Indonesia tidak dapat lepas dari tingginya angka kemiskinan. Apabila itu dibiarkan maka negeri ini tidak akan pernah bisa maju. Untuk itu, mengembangkan jiwa entrepreneur sangatlah diperlukan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan orangtua dalam membantu membangun jiwa entrepreneur pada anak adalah memberikan stimulasi pada anak sejak dini, yaitu melalui literasi gender. Literasi gender mendasarkan pada pemahaman yang menciptakan wacana dalam konteks kebebasan dan keadilan (gender) untuk menentukan pengalaman hidupnya. Dengan seperti itu kesejahteraan hidup akan terwujud. Hasil tulisan ini akan memberikan gagasan tentang bagaimana pengembangan psiko-entrepreneurship
MEWUJUDKAN INDONESIA LAYAK ANAK DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) ANAK DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK CATHERINE HERMAWAN SALIM
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2597.215 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7576

Abstract

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak. Hal ini merupakan komitmen Indonesia dalam menghormati dan memenuhi hak anak (HAM Anak) dan upaya meningkatkan kesejahteraan sosial anak. Komitmen ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan operasionalnya pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Untuk mentransformasikan hak anak ke dalam proses pembangunan, pemerintah mengembangkan kebijakan Kota Layak Anak. Menciptakan kebijakan yang ramah terhadap anak merupakan sebuah keniscayaan. Tanpa hal yang demikian, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi penerus, pelangsung, dan penyempurnaan gagasan kemerdekaan bangsa. Namun peningkatan kasus kekerasan terhadap anak sungguh membuat semua prihatin. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh 23 Juli merupakan momentum tepat untuk mengevaluasi kembali seberapa aman dan ramah kota-kota dibangun bagi anak anak. HAN sudah di peringati berulang kali. Namun, nasib anak Indonesia masih belum juga membaik dan belum terlindungi. Masih banyak kasus kekerasan mendera anak-anak. Pembangunan masih parsial dan segmentatif, belum ramah anak. Padahal, UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
CHARACTER BUILDING PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE PARENTING DI LINGKUNGAN KELUARGA Neng Sri Nuraeni
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3204.266 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7581

Abstract

Pendidikan sejak usia dini kepada anak-anak merupakan salah satu cara untuk membentuk karakter dan kepribadian anak untuk masa yang akan datang. Anak – anak yang memiliki kecerdasan yang baik biasanya akan memiliki karakter yang baik pula. Setiap orang tua pasti ingin anaknya kelak dapat berguna dan memiliki masa depan yang baik. Masa depan yang baik akan bisa tercapai jika anak diberikan pembelajaran tata krama dan juga kemandirian yang tepat. Kebiasaan – kebiasaan yang baik akan membantu anak – anak untuk bisa hidup dengan baik dan sehat. Anak anak sejak masa bayi hingga usia prasekolah memiliki lingkungan tunggal, yaitu keluarga. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika dikatakan bahwa kebiasaan yang dimiliki anak - anak sebagian besar terbentuk oleh pendidikan dalam keluarga, sejak dari bangun tidur hingga saat tidur kembali, anak-anak  menerima pengaruh dan pendidikan dari lingkungan terutama keluarga. Sehingga pendidikan dalam keluarga merupakan inti dan fondasi dari upaya pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan dalam keluarga yang baik akan menjadi fondasi yang kokoh bagi upaya upaya pendidikan selanjutnya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Berbagai macam cara akan dilakukan oleh orang tua untuk bisa membimbing anaknya ke arah yang baik. salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dirumah adalah dengan menerapkan metode Parenting.  Akhir-akhir ini munculnya istilah Parenting menjadi paradigma baru untuk para orang tua dalam mendidik anak serta menumbuhkan karakter pada anak. Pada dasarnya metode parenting tersebut adalah salah satu cara mendidik anak, yang erat kaitannya dengan konsep pendidikan.
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Ekologi Keluarga Sebagai Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Ina Salmah Febriany
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2944.382 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7577

Abstract

Fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak yang telah ada jauh sebelum agama Islam lahir adalah bentuk kekejaman yang semestinya kita hentikan. Praktik perbudakan zaman Jahiliyah, sebagai bukti adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak kini muncul kembali dalam bentuk baru; trafficking perempuan dan anak, pelecehan seksual hingga kasus yang terjadi sepanjang April 2016 ini; perkosaan sekaligus pembunuhan sadis oleh belasan lelaki (sebagian dari mereka masih berstatus pelajar), terhadap anak di bawah umur (Yuyun, 14), kasus perkosaan terhadap bayi 2,5 tahun hingga meninggal dunia oleh paman temannya sendiri saat ia bermain tanpa pengawasan juga kasus Enno (19) yang diperkosa secara bergilir oleh ketiga teman lelakinya hingga meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan; kemaluan korban ditusuk gagang cangkul hingga tembus ke paru-paru sedalam puluhan meter. Mattensich dan Hill mengungkapkan bahwa fungsi keluarga terdiri atas pemeliharaan fisik sosialisasi dan pendidikan, akuisisi anggota keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi, kontrol perilaku sosial dan seksual, pemeliharaan moral keluarga dan pendewasaan anggota keluarga melalui pembentukan pasangan seksual, dan melepaskan anggota keluarga dewasa. Sebab keluarga menjadi salah satu kontrol perilaku sosial dan seksual, maka sudah saatnya kita ‘kembali’ dan memulai pendidikan dari keluarga untuk pertahanan dan penguatan sosial masyarakat. Hal ini penting mengingat keluarga sebagai unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi.
Islam, Gender, dan Kewirausahaan dalam Pespektif Budaya Muslim Indonesia: Kendala dan Strategi Peningkatan Partisipasi Perempuan Nur Hidayah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5158.185 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7582

Abstract

Paper ini berupaya menganalisa rendahnya tingkat partisipasi perempuan di sektor wirausaha di Indonesia dari perspektif budaya Muslim Indonesia. Penulis berargumen bahwa diperlukan transformasi budaya Muslim di Indonesia ke arah yang lebih progresif untuk menumbuh-kembangkan budaya wirausaha di kalangan Muslim Indonesia dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam berwirausaha. Berbagai kendala yang diidentifikasi diupayakan dicarikan solusi dan strategi untuk mengeliminir kesenjangan gender di bidang ini. Paper ini berupaya melakukan kritik terhadap wacana keagamaan dan budaya Muslim di Indonesia yang mengindikasikan masih rendahnya budaya kewirausahaan di kalangan umat Islam. Selanjutnya paper ini berupaya menggali khazanah nilai-nilai Islam dan budaya Muslim di Indonesia beserta preseden historisnya untuk direvitalisasi dan dijadikan landasan bagi transformasi nilai-nilai dan lembaga-lembaga keagamaan Islam sehingga dapat lebih mendorong kewirausahaan di kalangan umat Islam, termasuk perempuan, dalam rangka mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih berkeadilan dan berkesetaraan
REKONSTRUKSI MATERI DAKWAH UNTUK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: PERSPEKTIF TEOLOGI FEMINISME Masthuriyah Sa’dan
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4814.512 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7578

Abstract

Dakwah adalah sebuah kegiatan untuk menyampaikan pesan-pesan agama yang dilakukan oleh seorang da’i. Kegiatan dakwah gencar di laksanakan, akan tetapi dakwah hanya bersifat ukhrawi-oriented, dan bukan sosial-kontekstual. Akibatnya  dakwah belum mampu menyelesaikan persoalan ummat yang terkait dengan isu-isu perempuan. Ironisnya, dakwah yang disampikan oleh para da’i justru menambah dan memperkuat beban perempuan dalam kerangkeng agama. Akibatnya perempuan terpasung dalam otoritas teks yang di dalangi oleh laki-laki. Oleh sebab itu, sebenarnya ada yang perlu dirubah dalam dakwah. Salah satunya adalah perubahan konten materi dakwah. Rekonstruksi materi dakwah dilakukan dengan menggunakan analisa teologi feminis dalam hal ini feminis muslim
TRADISI “ MANDOA” UNTUK ANAK KHATAM QURAN DALAM KELUARGA LUAS MINANGKABAU ( STUDI ETNOGRAFI, TRADIS MANDOA ANAK BERKHATAM QURAN DI TIGO BALEH BUKIT TINGGI SUMATERA BARAT) Wirdanengsih Wirdanengsih
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1835.437 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7583

Abstract

Upacara tradisional memiliki fungsi dalam mengokohkan nilai –nilai dan norma yang berlaku ditengah masyarakat. Salah satu bentuk bentuk upacara  tradisional Minangkabau adalah tradisi mandoa bagi anak yang berkhatam Quran . Upacara ini patut diteliti dalam rangka menghargai budaya dan mempertahankan identitas diri bangsa serta upaya membangun karakter anak. penelitian ini memiliki tujuan  menghasilkan suatu naskah yang berisikan diskripsi  upacara mandoa bagi anak yang berkhatam Quran . Metode penelitian ini penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Alasan daerah Tigo Baleh bukit tinggi dan kabupaten Agam di jadikan daerah penelitian  diantaranya atas dasar bahwa daerah ini yang tetap mempertahankan tradisi mandoa anak berkhatam Quran dari tahun ke tahun. Hasil Penelitian menunjukan  bahwa tradisi mandoa bagi anak berkhatam Quran ini di daerah Bukit tinggi dan kabupaten  Agam Sumatera Barat memiliki tujuan memberikan pengakuan  kepada  akan keberhasilan dalam membaca Alquran secara baik dan benar,  pemberian kasih sayang  dari berbagai karib kerabat . Tradisi mandoa ini adalah pengakuan dan penghormatan secara adat keluarga/family  pihak ayah ( bako) kepada anak yang disebut dengan anak pisang.). Tradisi mandoa ini juga pengakuan atas asal usul diri seorang anak, dimana sianak  berasal dari keturunan yang dianggap terhormat dan beradab di tengah masyarakat... Jadi tradisi mandoa menjadi penting karena membangun suatu hubungan silaturahmi yang baik  Tradisi mandoa juga dapat menjadi sarana  untuk mendidik  diri menjadikan orang untuk bersifat manusiawi,  memupuk semangat gotong royong, suka berkorban dan selalu bersyukur  atas karunia yang telah di berikan oleh yang Maha Kuasa
Intelektualitas Kewirausahaan Pedagang Perempuan di Pasar Tradisional Ahmad Zaki Muntafi
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3196.348 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7574

Abstract

Kemampuan perempuan dalam kewirausahaan merupakan tolok ukur dalam memberikan tambahan pendapatan ekonomi bagi keluarga. Hal itu menjadikan adanya partisipasi perempuan dalam perekonomian, sehingga adanya partisipasi tersebut menunjukkan peran strategis perempuan selain sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, aktivitas perekonomian yang dilakukan perempuan dapat terjadi di pasar tradisional. Pasar tradisional telah menjadi pusat perekonomian masyarakat, khususnya di desa. Dalam hal ini, penelitian ini akan memfokuskan pada kemampuan kewirausahaan perempuan sebagai pedagang di pasar tradisional, yakni di pasar Laris Desa Kendalrejo Petarukan Pemalang. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografis dengan unit analisis individu dalam masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, serta studi pustaka dengan mengumpulkan data primer dan sekunder.

Page 1 of 1 | Total Record : 10